KISI-KISI SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER GENAP MTs N 2 CIAMIS TP. 2019/2020 Mata Pelajaran : SKI Alokasi waktu : 80 Menit Jumlah Soal : 25 Soal Bentuk soal : PG = 20 soal Essay = 5 soal No. URUT KOMPETENSI DASAR BAHAN KELAS MATERI POKOK INDIKATOR BTK SOAL No. SOAL 1 2 3 4 5 6 7 1 Memahami sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah VIII Sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah Peserta didik mampu menyebutkan penguasa syuriah Peserta didik mampu menyebutkan nama ayah Salahuddin Al-Ayyubi Peserta didik bisa menjelaskan tentang dinasti ayyubiyah Peserta didik bisa menyebutkan keturan dinasti ayyubiyah Peserta didik mampu menyebutkan perang dengan orang nasrani Peserta didik mampu menyebutkan karakteristik pribadi Salahuddin al-Ayyubi Peserta didik mampu mengidentifikasi pribadi te
Postingan
Tugas TTS Dinasti Ayyubiyah
Silahkan klik dibawah ini ! https://drive.google.com/file/d/1l5BZxnTNfuwF6GPHmXrHJfj_nG1wf8s8/view?usp=sharing
Para penguasa Dinasti Ayyubiyah yang terkenal
PARA PENGUASA DINASTI AYYUBIYAH Dinasti Ayyubiyah yang berkuasa kurang lebih 75 tahun, dipimpin oleh sembilan orang khalifah, yaitu : Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (564-589 H/1171-1193 M) Malik al-Aziz Imaduddin (589-596 H/1193-1198 M0 Malik al-Mansur Nasiruddin (596-598 H/1198-1200 M) Malik al-Adil Saepuddin (598-615 H/1200-1218 M) Malik al-Kamil Muh amm ad (615-635 H/1218-1238 M) Malik al-Adil Saepuddin (635-637 H/1238-1240 M) Malik as-Saleh Najmuddin (637-647 H/1240-1249 M) Malik al-Mu'azzam Turunsyah (647-/1249-1250 M) Malik al-Asyraf Muzaffaruddi (647-650 H/1250-1252 ) Diantara sembilan orang khalifah tersebut, ada tiga orang khalifah terkenal, yaitu: Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (564-589 H/1171-1193 M) Malik al-Adil Saepuddin (598-615 H/1200-1218 M) Malik al-Kamil Muh amm ad (615-635 H/1218-1238 M) 1. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M) Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi tidak hanya dikenal sebagai seorang panglima perang yang gagah berani dan ditakuti,
Seni Budaya Lokal
A. Wayang Wayang merupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Wayang itu sendiri merupakan boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan cerita wayang (drama tradisional) di Jawa, Bali, Sunda, dan sebagainya yang biasa dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang dengan iringan musik tradisional gamelan. Pertunjukan wayang biasanya menggunakan kelir, secarik kain sebagai pembatas antara dalang dan penonton. Tradisi seni pentas itu dikenal sebagai seni pedalangan. Aspek tuturan (cerita) dalam wayang terdiri atas narasi (wacana) dan dialog (antawacana) yang secara keseluruhan ditampilkan sebagai satu pertunjukan orkestra, biasanya berlangsung semalam suntuk. Dalam pementasan kesenian wayang seni suara/musik atau lagu biasanya didominasi oleh pesinden (penyanyi perempuan). Sementara kehadiran suara laki-laki berfung